Seluruh rindumu kutampung dalam teluk pelukanku
Dalam liuk lengan-lengan ombak, arus sajakku
Yang sejuk membimbingmu ke laguna: sukmaku
Aku mencintaimu melampaui matahari
...Bukan cakrawala berbatas senja temaram
Cintaku doa pagi dan di langit malam
Mengerjap sebagai bintang-bintang
Adalah jejak-jejak galaksi
Berarak di angkasa, berkilap dalam munajatku
Lembut ombak memainkan butir-butir cahaya
Pada pantulan bulan di matamu
Aku di situ, berlayar tak kenal waktu
Cintaku melampaui bunyi dan sunyi
Ketika hujan berhenti dan sisakan dencing tetes akhir
Aku genangan yang diam-diam menghilang
Lalu mengalir sebagai sungai deras di hatimu
Mengisi urat nadimu dengan denyut jantungku
Menulisi dadamu dengan goresan rindu dan asmara
Walau tak selalu bicara, aku sarat aksara
Dalam liuk lengan-lengan ombak, arus sajakku
Yang sejuk membimbingmu ke laguna: sukmaku
Aku mencintaimu melampaui matahari
...Bukan cakrawala berbatas senja temaram
Cintaku doa pagi dan di langit malam
Mengerjap sebagai bintang-bintang
Adalah jejak-jejak galaksi
Berarak di angkasa, berkilap dalam munajatku
Lembut ombak memainkan butir-butir cahaya
Pada pantulan bulan di matamu
Aku di situ, berlayar tak kenal waktu
Cintaku melampaui bunyi dan sunyi
Ketika hujan berhenti dan sisakan dencing tetes akhir
Aku genangan yang diam-diam menghilang
Lalu mengalir sebagai sungai deras di hatimu
Mengisi urat nadimu dengan denyut jantungku
Menulisi dadamu dengan goresan rindu dan asmara
Walau tak selalu bicara, aku sarat aksara
by:kalyana larasati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar