Pages

Akunt Admin:

Kamis, 17 Februari 2011

RUANG BATIN 

kesunyian antara padang ilalang dan pasir tepian
alas rimba di dadaku tak mengizinkan seorang pun untuk hidup beralaskan
air sungai mengalir dalam mata matahari kegelapan

keselarasan jiwa dan akal menganak tirikan matahari atas penantian
tangguhnya harapan menghempas di punggung batin penaungan
menyadari kesepian adalah bagian dari kehidupan

dan cinta sama rata terhimpit cermin-cermin yg pecah tak terelakkan
kesepian menjauhkan diri dari kebenaran
nafas-nafas kedengkian berhembus satu persatu dalam hampanya kesendirian
memikul rindu yg antah berantah ktidakberdayaan diriku mnerima sgala kejadian

pada akhirnya, aku lupa bagaimana rasa kebersamaan
meminta hati sendiri untuk bicara akan semua harapan
mengunci ruang batin rapat-rapat dalam laksamana angan
kedap suara kedap nurani terhembas rasa kesepia

OLEH : Saputra wijaya Arie


PADA MU

Ku puisikan sebuah rasa dalam baitku..
Kukisahkan rajutan asmaraku pada coretan dindingmu
Agar semua tahu betapa aku sedang dilanda rindu
Rindu yang menghujam jantungku
ibarat bongkahan salju abadi yang menumpuk
Hingga bekukan apa apa yg di dalamnya

Rindu yang gelayuti aku ibarat ribuan lebah
yang bising menderu ke segala penjuru kalbu
Hingga damai ini terusiklah sudah
Padamu hati kutambatkan
Padamu asa kusandarkan
Namun semua mendebu tersia.
Seketika raib kala topan melintas di wajah sayumu
yang bertopeng ratu penebar rindu...

Oleh : asep Juga Doank


MEREDAM RINDU

sendiri ku dalam kemuraman
bersemedi dalam gelap
menatap kabut yang menyelimuti hati

meredam rindu yang membahana
mengikis perih nya luka yang tergores di relung hatii
bersandar dalam sunyi hanya tuk melepas peluh dan lelah mencinta mu
di tempat ini bersama sepi

ku curahkan segala asa yang merejam dalam jiwa
yang terkadang menghadirkan sosok mu dalam angan
sesaat ingatan ku memihak padamu perih

dan sakit perlahan ikut hadir menemani memberi warna
dan rasa dalam palung hati lukiskan seutas angan
dan sepenggal kisah tuk sempurna yang penuh lera antara kau dan aku,..


Oleh :Tuti Alawiyah Kangenmasalalu



SAAT KAU BAHAGIA

Saat kau tertawa bahagia lupakan aku
Saat kau bersedih, terluka, kecewa
atau merasa perih yang tak tertahankan

hadirku untukmu,menghibur
melontarkan lelucon yang mengada-ada,
dengan harapan kembang senyuman itu
kembali mekar di wajahmu

setelah itu lupakan aku
samar dilumat senja
aku adalah bayang-bayang
lenyap ditelan malam,

bintang, bulan dan mimpi indahmu
tak usah berterima kasih sayang
sungguh,senyum yang merekah itu sudah cukup bagiku...

Oleh : Saraswati Putri



AKULAH MAJNUN DALAM DUNIAMU LAYLA - III

sarat wajah menengadah lirih
pinta terucap dalam sekat maut
mulut terucap kata sengal dalam resah
ambil aku hai malaikat pencabut
pucat pasi wajah itu miris
terkalang rindu tanpa batas
bersujud di atas pasir gurun panas
merintih dan menangis
badai tak lagi menjadi bala
hujan tak lagi menjadi nestapa
panas tak lagi menjadi resah
dingin tak lagi menjadi gelisah
akulah majnun dalam duniamu layla
pada pasir digores namanya
pada dinding gua dipahat namanya
pada angin dibisikkan namanya
pada lolongan anjing gurun disemai rindunya
lalu diam tanpa kata
lalu diam tanpa aksara
lalu diam tanpa tawa
lalu diam tanpa jiwa

Oleh : Alam penyair maya



" AirMata Sang Pujangga "

Pujangga cinta mulai melantunkan setiap puisi πŷα.
Dengan santun menyentuh kalbu.
Laksana kayu menyambut api,
tanpa keluh kesah melewati masa.

Dalam kesedihan πŷα tertuang lewat sebuah tulisan.
Kebahagiaan πŷα terlukis dengan kata-kata pujian.
Lembar demi lembar tercipta sebagai ungkapan jiwa.
Angin malam mengusik bathin kesunyian,
menerawang hayal membuai angan.
Ku lalui hari -hari dengan kesendirian,
malam terlewati dengan kebisuan alam.

Semua mata terpaku memandang,
semua telinga menyimak tiap bait yang tertoreh.
Namun adakah yang mengerti
akan airmata yang mengaliri setiap goresan kata.

Jika saja setiap insan meresapi nyawa syair yang tersirat,
niscaya kan mendapati airmata yang mengisi setiap aksara.

Oleh :Rere Snow


 KAU INSPIRASI KU

Selama ini aku hidup di bawah bayang”
aku tidur bersama awan di atas ranjangku
Begitu lama aku kesepian
Terjebak di masa lalu tak mampu bergerak
Kusimpan segala asa dan mimpiku

Berharap suatu hari nanti ku ‘kan membutuhkannya
Kusisakan waktuku
Kusisihkan sedikit ruang di sudut hatiku
Yang kudambakan hanyalah kembali menemukan cinta

Ku tak mampu bertahan tanpa kembali menemukan cinta
Kutatap langit namun bintang enggan bersinar
Ku mencari – cari namun tak kutermukan isyarat itu

Aku tahu sesuatu ada di sana
Sang pelipur hatiku
Kucari seseorang untuk memberi secerah cahaya
Bukan sekedar menemaniku malam ini

Beri aku arah
Dan kusiap menerima saranmu
Dan jika kubuka hatiku padamu
Kumohon bombing langkahku

Dan jika kau tolong aku untuk mencintai lagi
Kau tahu ku ‘kan selalu menemanimu sampai akhir nanti
Ada kala aku tak tahu apakah itu nyata
Atau adakah yang merasakan perasaanku ini

Beri aku inspirasi
Bukan sekedar negosiasi
Yang kudambakan hanyalah kembali

Oleh : Street Rock N'Rool


DILEMA

Jiwa telah bisu saat doa",
hanya hembusan waktu
dalam ruang yang sempit resah membatu ,
walau cucuran asa semakin deras
Mimpi yang malang ,beringsut pulang...
merenda nasib dalam kidung rasa yang tlah hilang ,
dari cerita asmara tanpa rindu
wahai ,wajah "rindu !!!!!!!!!!!!!!
suakan aku dengan pelita hati ,
jika masih tersisa waktu esok nanti
dilema hari ,menukik tajam
terkapar pasrah tanpa akal
terhunus paksa
saat warangka renta tersapu angin
hingga surga abadi tanpa penghuni

Oleh : Wajah bumi


PUJAAN HATI

Tiap katamu adalah ombak yang menggiringku
Senyum indahmu adalah angin yang menuntunku
ketulusanmu tiada henti mendorongku

aku yang dulu di lautan kesendirian
telah terdampar dalam pulau cinta
nyiur melambai di cumbu angin
memaksaku berlabuh

pulau ini milikmu
saat kau rasakan teriknya siang
akupun merasakannya
saat kau hadapi hujan badai
akupun gelisah di dalamnya

wahai pujaan hati temui aku di pulau ini
yang selalu menjaga pulau ini
yang slalu menghuni pulau ini
"berdua kita hiasi pulau ini
hanya berdua"

Oleh : Ndrow Endrow

| AriCrutZ.template modif? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar